Kalo ditanya pengen seperti apa sih gambaran lingkungan sekitar saya beberapa tahun kedepan??...maka saya akan menjawab saya ingin lingkungan sekitar saya seperti perkampungan Jambangan yang berada di kecamatan karah, Surabaya...kalian udah tau belom kaya apa sih keadaan kampung tersebut? kalo belum, nanti di bawah akan ada artikel yang membahas kampung Jambangan koq :)
saya disini hanya ingin sharing aja mengenai angan-angan saya mengenai lingkungan sekitar saya beberapa tahun kedepan..semoga teman-teman semua juga ada yang berkeinginan seperti saya ini yaaa :)
kampung Jambangan yang terletak di Surabaya ini sudah terkenal sampai ke mancanegara lhooooo..lingkungan ini bener-bener hijau, tertata rapih, bersih, bebas asap rokok dan yang paling hebat kampung ini bisa menghasilkan air bersih sendiri lhoooo..
aku sih pengennya lingkungan sekitar aku nantinya bisa kurang lebih sepert ini..lebih bagus lagi kalo bisa lebih dari ini..dan yang terpenting ke-asri-annya ga cuma sekejap aja..semoga bisa bertahan lama seumur bumi kita tercinta ini :D
tanpa perlu berbasa-basi lagi, kita liat aja yuk artikel tentang kampung Jambangan..check this out! :D
lingkungan kita nantinya HARUS BISA seperti ini!!!
09.09 |
Siapa Sangka
Surabaya Punya Bank Sampah yang Dijadikan Objek Wisata Apik!
Ada perkampungan di Surabaya yang terkenal sampai ke
mancanegara karena tokoh dan warganya berhasil menciptakan lingkungan yang
sehat, bersih dan nyaman. Kampung yang bernama Jambangan itu kini menjadi
daerah tujuan wisata.
Kampung Wisata Jambangan terletak di Desa
Jambangan, Kecamatan karah, Surabaya. Bagi Anda yang ingin mengunjungi
kampung wisata ini bisa menempuh perjalanan dari terminal angkutan kota
Joyoboyo, naik angkot jurusan Joyoboyo-Karah. Atau dengan naik kendaraan
pribadi berhenti tepat di bawah jalan tol Karah. Di situ ada papan plakat
bertuliskan “Kampung Wisata Jambangan”.
Kampung Wisata Jambangan dikembangkan sejak tahun
1988. Kampung wisata ini telah menerima berbagai penghargaan dari dalam dan
luar negeri karena keberhasilannya dalam menciptakan perkampungan hunian yang
sehat, bersih dan asri.
Tidak mengherankan bila banyak orang-orang penting di
negara kita dengan suka hati mengunjungi desa yang warganya rata-rata rajin
menanam tanaman hias di halaman rumahnya ini.
Bahkan seorang pejabat IGGI (International Govermental
Group on Indonesia) yang kala itu di jabat GP. Pronk sempat blusukan
keluar-masuk kampung ini.
Kampung Wisata Jambangan sampai sekarang dicanangkan
sebagai kampung percontohan untuk daerah lain di Indonesia.
Kampung ini pernah tersentuh program KIP (Kampung
Improvment Project) dan banyak tokoh masyarakat daerah lain belajar dari
keberhasilan kampung ini.
Memasuki kampung wisata Jambangan Anda akan dihadapkan
dengan suasana bersih dan asri. Udara di sekitar terasa segar karena hijaunya
tanaman di perkampungan ini.
Beraneka jenis pepohonan besar, perdu bahkan beragam
tanaman hias dalam pot tertata rapi di depan rumah dan menghiasi setiap
gang-gang yang ada di kawasan Kampung Jambangan.
Tokoh dan warga kampung ini selama puluhan tahun
dengan kesadaran penuh berhasil mengelolah sampah rumah tangga mereka. Di
setiap RT di tempatkan depo-depo sampah.
Tukang sampah memilah-milah sampah dan
mengelompokkannya ke dalam bak penampungan. Ada bak yang berisi sampah-sampah
kering. Bak yang lain berisi sampah basah.
Sampah kering yang berupa kardus atau plastik untuk
selanjutnya dikirim ke bank sampah. Seperti layaknya bank-bank umum lainnya.
Setiap warga yang mengirimkan sampah keringnya akan
dicatat oleh seorang petugas, berapa kilogram sampah yang ia setorkan ke bank
sampah tersebut.
Truk pengangkut sampah kering setiap kurun waktu
tertentu akan mendatangi bank sampah dan membawanya ke tempat pengepul untuk
kemudian ditimbang.
Dari sampah kering yang dijual ke pengepul, warga
(nasabah bank sampah) akan menerima sejumlah rupiah. Kemudian petugas bank membagikan
keuntungan ini kepada setiap nasabah bank sampah yang membutuhkannya.
Sampah basah yang berupa sisa dapur dan sayuran
selanjutnya dikomposkan (composting) dengan menempatkannya ke dalam drum-drum
plastik (komposter).
Komposter dibuat sedemikian rupa dengan sistem pengudaraan
(aerasi) yang baik dan memungkinkan bagi perkembangan mikroba pengurai sampah.
Seorang aktivis pengomposan lebih lanjut menjelaskan
kepada kami bahwa sebelum dikomposkan, bahan-bahan tadi dicacah
(dipotong-potong) terlebih dulu menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Hal ini
supaya memudahkan aktivitas mikroba (dekomposer) dalam menguraikan bahan kompos
itu.
Dengan membolak-balikkan bahan kompos secara teratur
setiap 2-3 hari sekali dan memasukkan starter (bibit kompos) yang didalamnya
sudah mengandung EM 4 (Effective microorganisms) maka selama 2-3 bulan sudah
bisa diperoleh rabuk yang sudah matang (kompos) yang siap dimanfaatkan sebagai
pupuk organik tanaman.
Warga kampung ini menempatkan kompos ke dalam polibag
(pot kantung plastik) sebagai pupuk organik untuk campuran media tanam sayuran
atau tanaman hias.
Mereka menanam sayur atau tanaman hias dalam pot atau
polibag karena terkendala oleh minimnya lahan. Dengan kreativitas dan semangat
yang tinggi mereka mampu menyulap gang-gang yang sempit itu menjadi kawasan
yang penuh dengan tanaman hias sehingga lingkungan perkampungan ini menjadi
bersih, sehat dan asri.
Ajakan kepada warga Kampung Jambangan untuk
menggunakan sumber daya air secara bijaksana
Ajakan atau slogan kepada warga kampung tentang
pentingnya menggunakan sumber daya air secara bijak juga menjadi program utama
yang terkait dengan pengelolaan lingkungan kawasan ini.
Kampung Wisata Jambangan juga berperan aktif dalam
turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, hal ini terbukti dengan didirikannya
taman bacaan (perpustakaan) bagi warga setempat.
Secara gratis warga bisa menikmati layanan taman
bacaan ini. Ada cukup banyak koleksi literatur yang bisa dimanfaatkan
warga, termasuk jurnal-jurnal ilmiah populer yang berkaitan erat dengan
pengelolaan lingkungan hidup.
sumber: http://green.kompasiana.com/penghijauan/2013/04/14/siapa-sangka-surabaya-punya-bank-sampah-yang-dijadikan-objek-wisata-apik-546225.htmlRead User's Comments1
Langganan:
Postingan (Atom)